ASAHAN, TELUSUR88NEWS - Termonitor oleh wartawan jika dari rajia yang dilakukan di Tempat Hiburan Malam (THM) oleh BNN Kabupaten Asahan berhasil mengamankan 58 orang yang telah di tes urine positif mengkonsumsi mengandung ametavitamin alias positif menggunakan Narkoba, Kamis (30/11/2023) sekira pukul : 01.00 WIB dini hari.
Melalui Konferensi Pers yang dilakukan oleh Badan Nasional Narkotika (BNN) Kabupaten Asahan, sejumlah wartawan mendapat keterangan resmi dari Kepala BNN Kabupaten Asahan, Andrea Retha Zulhefi S.Pd, MM diterangkan sebagai berikut, sesuai dengan ketetapan perundang-undangan peraturan dan ketentuan yang berlaku di Republik Indonesia dengan dasar Undang Undang nomor 35 tahun 2009, yang mengatur secara kelembagaan BNN, Polri TNI dan seluruh unsur komponen termasuk Masyarakat dan Insan Pers.
Dasar pelaksanaan dari operasi ini kta sebut eksta ordinary yang didapat berdasarkan hasil rapat terbatas di Istana Negara bersama Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 11 September 2023, dalam rapat disampaikan oleh Presiden kepada kepala BNN yang juga dihadiri oleh Kapolri, dan ditetapkan jika ada 10 wilayah untuk Sumatera Utara menjadi wilayah nomor 1 peredaran narkotika tertinggi, dan salah satunya adalah Kabupaten Asahan.
Menurut Andrea Retha Zulhefi, Berdasarkan hasil investigasi dan pengembangan serta adanya informasi ke pihak BNN Asahan, sehingga Tim BNN melakukan deteksi dini dengan menyasar tempat hiburan malam yang ada di kota Kisaran, pada hari Kamis malam (30/11/2023).
"Dari kegiatan operasional kita yang bekerjasama BNNK Batu Bara, Tim berhasil mengamankam sebanyak 58 orang dari salah satu Tempat Hiburan Malam (THM) di antaranya 24 orang perempuan dan 34 orang Laki-laki, ini adalah bentuk tugas sekaligus menjawab keresahan masyarakat yang disampaikan secara pengaduan masyarakat," ucap Andrea Retha Zulhefi.
Lanjut Andrea Retha Zulhefi, "deteksi dini yang kita lakukan bukan satu-satunya tempat hiburan dan ini terus akan kami lanjutkan di tempat hiburan lainnya di Kabupaten Asahan, dan untuk mempermudah masyarakat, saat ini BNN Asahan sudah ada nomor call center khusus yang stanby dipandu oleh operator dan saya sendiri, jadi setiap ada informasi dari masyarakat dan rekan-rekan wartawan niscaya akan kita tindaklanjuti segera," paparnya.
Menutup keterangannya, Andrea Retha Zulhefi mengatakan, saat ini kepada 58 orang yang terjaring razia Pekat akan kami lakukan interogasi untuk mencari tahu bagaimana dan dari mana mereka mendapatkan barang Narkotika yang mereka konsumsi, sehingga kita tahu untuk melakukan pengembangan dan penyelidikan lebih lanjut.
Selanjutnya Andrea mengatakan kegiatan deteksi dini ini akan terus berkelanjutan dan BNNK Asahan akan serius memenerantas peredaran Narkotika di Bumi Asahan, pungkas Andrea
"Saya kira hanya ini dulu yang saya sampaikan dalam pertemuan kita yang pertama, semoga kita akan ketemu lagi dengan pertemuan yang selanjutnya untuk tujuan pemberantasan narkoba di Kabupaten Asahan," pungkas Andrea Retha Zulhefi. (Red).
